Melanjuti posting exercise terkait information system sebelumnya, kali ini kita coba latihan materi terkait system information examination, dengan fokus pembahasan mengenai database. Soal latihan ini cocok buat persiapan CISA Exam, CIA Exam, ataupun CPA Exam. Silakan mencoba.....
1. Users making database queries often need to combine several tables to get the information they want. One approach to combining tables is
A. Joining.
B. Merging.
C. Projecting.
D. Pointing.
Jawaban (A) Benar.
Joining merupakan kombinasi 2 atau lebih relasi table yang memiliki struktur yang berbeda, dengan relasi berdasarkan data elemen yang sama diantara tabel tersebut, dan menghasilkan tabel yang baru. Contoh, jika tabel supplier berisi informasi tentang nama suppliers, alamat, dan nomor ID suplier dan tabel spareparts berisi informasi tentang spareparts, ID spareparts, dan nomor ID supliernya, maka kedua tabel tersebut dapat di-join dengan menggunakan nomor suplier (kedua tabel meiliki data elemen / atribut yang sama) untuk mendapatkan informasi tentang nama suplier untuk spareparts tertentu.
Berikut gambar joining tables:
Jawaban (B) Salah.
Merging merupakan menggabungkan 2 fields dari 2 table yang berbeda ke dalam satu table yang baru.
Jawaban (C) Salah.
Projecting merupakan operasi basic dalam relasi database, yang menghasilkan suatu subset yang terdiri dari beberapa kolom (field) dalam suatu tabel. Operasi ini menghasilkan table baru, berisi hanya informasi yang dibutuhkan.
Jawaban (D) Salah.
Pointer merupakan suatu data element, yang di-attach ke suatu record yang memberikan rujukan/alamat pada record lainnya.
2. All of the following are methods for distributing a relational database across multiple servers except
A. Snapshot (making a copy of the database for distribution).
B. Replication (creating and maintaining replica copies at multiple locations).
C. Normalization (separating the database into logical tables for easier user processing).
D. Fragmentation (separating the database into parts and distributing where they are needed).
Jawaban (A) Salah.
Teknik snapshot membuat beberapa duplikasi database, yang disimpan dalam beberapa lokasi berbeda, untuk tujuan distribusi.
Jawaban (B) Salah.
Teknik replikasi membuat dan memelihara beberapa duplikasi untuk disimpan di beberapa lokasi berbeda. Perubahan secara periodik dicopy dan dikirim ke masing-masing lokasi. Jika database berukuran kecil, penyimpanan dalam beberapa copy mungkin akan lebih murah daripada menarik (retrieve) records dari pusat data.
Jawaban (C) Benar.
Database yang didistribusi, disimpan dalam dua atau lebih lokasi fisik. Dua metode basic untuk distribusi database adalah partitioning dan replication. Namun, normalisasi merupakan suatu proses desain database, bukan distribusi. Normalisasi merupakan istilah untuk menentukan bagaimana suatu grup item data dalam struktur relasi, di-arrange dalam records dalam suatu database. Normalisasi dimaksudkan untuk mencegah inkonsistensi updating dari item-item data.
Normalisasi merupakan suatu proses membagi-bagi suatu struktur data yang kompleks, menjadi berbagai beberapa data yang lebih kecil, namun dihubungkan dengan relasi yang efisien, sehingga meminimalkan atau menghapus adanya pengulangan beberapa grup dalam masing-masing relasi.
Jawaban (D) Salah.
Fragmentation atau partitioning menyimpan records tertentu, ditempa records tersebut paling banyak dibutuhkan. Contoh: institusi financial akan menyimpan data konsumen tertentu di kantor cabang, dimana komunsumen tersebut biasanya bertransaksi bisnis. Jika konsumen tersebut melakukan transaksi di kantor cabang lainnya, data terkait akan ditarik melalui sambungan komunikasi.
3. In a database system, locking of data helps preserve data integrity by permitting transactions to have control of all the data needed to complete the transactions. However, implementing a locking procedure could lead to
A. Inconsistent processing.
B. Rollback failures.
C. Unrecoverable transactions.
D. Deadly embraces (retrieval contention).
Jawaban (A) Salah.
Inkonsistensi proses terjadi ketika suatu traksaksi memiliki beberapa dampak yang berbeda, tergantung kapan transaksi tersebut diproses. Data locking menjamin konsistensi dari suatu proses.
Jawaban (B) Salah.
Kegagalan Rollback merupakan ketidakmampuan software untuk meng-undo effects dari transaction yang tidak dapat di-run sampai selesai. Kegagalan Rollback tidak disebabkan oleh locking, namun data locking dapat mengakibatkan situasi dimana suatu tindakan rollback perlu dilakukan.
Jawaban (C) Salah.
Unrecoverable transactions bukan merupakan symptom tipikal dari locking procedures.
Jawaban (D) Benar.
Dalam sistem proses terdistribusi, data dan sumberdaya suatu transaksi dapat di-update atau penggunaannya dipertahankan dalam status current nya, sampai dengan proses transaksi selesai. Masalah krusial terjadi ketika dua transaksi menggunakan resource yang sama pada waktu bersamaan. Jika sistem tidake memiliki suatu metode untuk menangani masalah tersebut secara efisien, maka waktu respon menjadi lebih lambat atau sistem tersebut akhirnya gagal. Sistem tersebut seharusnya memiliki algorithm untuk undo dampak dari satu transaksi dan melepaskan resources yang dikontrol sistem tersebut, sehingga transaksi lainnya dapat beroperasi sampai dengan selesai.
4. One advantage of a database management system (DBMS) is
A. That each organizational unit takes responsibility and control for its own data.
B. The cost of the data processing department decreases as users are now responsible for establishing their own data handling techniques.
C. A decreased vulnerability as the database management system has numerous security controls to prevent disasters.
D. The independence of the data from the application programs, which allows the programs to be developed for the user’s specific needs without concern for data capture problems.
Jawaban (A) Salah.
Setiap unit dalam organisasi mengembangkan programs untuk memanfaatkan berbagai element dari database yang beasar.
Jawaban (B) Salah.
Teknik data handling masih merupakan tanggung jawab dari departemen data processing; tanggung jawab yang diserahkan ke departement user adalah penggunaan dari data tersebut.
Answer (C) Salah.
DBMS sama rentan nya dengan sistem database lainnya.
Jawaban (D) Benar.
Karakteristik fundamental dari databases adalah bahwa sistem aplikasi terpisah dari struktur database; ketika menulis program atau mendesain aplikasi untuk menggunakan database tersebut, hanya nama dari item yang dibutuhkan yang dipanggil oleh aplikasi/program. Program dapat dikembangkan bagi kebutuhan spesifik user tanpa memperhatikan masalah data capture. Referensi dapat dibuat untuk beberapa item menggunakan data manipulation language (DML), setelah DBMS menentukan lokasi dan menarik item/data yang dibutuhkan. Struktur fisik atau logik dari database dapat dirubah secara sepenuhnya tanpa perlu merubah program/aplikasi yang menggunakan item-2 data tersebut; hanya skema yang membutuhkan perubahan.
5. Which of the following is a false statement about a database management system application environment?
A. Data are used concurrently by multiple users.
B. Data are shared by passing files between programs or systems.
C. The physical structure of the data is independent of user needs.
D. Data definition is independent of any one program.
Jawaban (B) Benar.
Dalam sistem semacam ini, beberapa aplikasi menggunakan database yang sama. Tidak perlu untuk membagi files diantara aplikasi-2.
Jawaban (A) Salah.
Keuntungan DBMS adalah bahwa data dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa user.
Jawaban (C) Salah.
Ketika DBMS digunakan, maka struktur fisik dari data menjadi independen terhadap kebutuhan user.
Jawaban (D) Salah.
Ketika DBMS digunakan, maka data terseut didefinisikan secara indepenen dari kebutuhan untuk program yang manapun.
6. Which of the following should not be the responsibility of a database administrator?
A. Design the content and organization of the database.
B. Develop applications to access the database.
C. Protect the database and its software.
D. Monitor and improve the efficiency of the database.
Jawaban (A) Salah.
Mendesain konten dan pengorganisasian dari database merupakan tanggung jawa dari database administrator.
Jawaban (B) Benar.
Database administrator (DBA) merupakan staf yang bertanggung jawab secara keseluruhan untuk:
• Pengembangan dan pemeliharaan database.
• Mendesain konten dari database.
• Melindungi dan mengendalikan database
• Monitor dan memperbaiki efisiensi dari database.
Pengembangan aplikasi menjadi tanggung jawab systems analysts dan programmers.
Jawaban (C) Salah.
Melindungi database dan softwarenya merupakan tanggung jawab database administrator.
Jawaban (D) Salah.
Monitor dan memperbaiki efisiensi dari database merupakan tanggung jawab dari database administrator.
7. The responsibilities of a data administrator (DA) include monitoring
A. The database industry.
B. The performance of the database.
C. Database security.
D. Backup of the system.
Jawaban (A) Benar.
Data administrator (DA) menangani isu administratif yang muncul terkait dengan database. DA berperan sebagai advocate yang memberi menyarankan new applications dan standards. Salah satu tanggung jawab DA adalah untuk memonitor industri database untuk kebutuhan pengembangan baru. Sebagai perbandingan, database administrator (DBA) berhubungan dengan aspek teknis dari database.
Jawaban (B) Salah.
Monitoring kinerja database merupakan tanggung jawab DBA.
Jawaban (C) Salah.
Monitoring keamanan database merupakan tanggung jawab DBA.
Jawaban (D) Salah.
Monitoring backup database / sistem merupakan tanggung jawab DBA.
8. To trace data through several application programs, an auditor needs to know what programs use the data, which files contain the data, and which printed reports display the data. If data exist only in a database system, the auditor could probably find all of this information in a
A. Data dictionary.
B. Database schema.
C. Data encryptor.
D. Decision table.
Jawaban (A) Benar.
Data dictionary merupakan file (bisa berupa manual, namun umumnya computerized) dimana didalamnya terdapat records yang berhubungan dengan item data tertentu. Data dictionary berisi daftar dari seluruh item data yang ada didalam database, dan panjangnya, kegunaannya, dan kepemilikannya. Hanya orang /entitas tertentu yang diijinkan untuk menarik data atau memodifikasi item data. Maka, pembatasan akses tersebut juga ditemukan dalam data dictionary.
Jawaban (B) Salah.
Database schema menggambarkan struktur dari database.
Jawaban (C) Salah.
Data encryptor mengkode bahasa sandi data.
Jawaban (D) Salah.
Decision table merupakan tipe diagram logik yang muncul dalam matrix, membentuk titik keputusan dan tindakan-2 terkait, yang direfleksikan dalam program komputer.
9. Image processing systems have the potential to reduce the volume of paper circulated throughout an organization. To reduce the likelihood of users relying on the wrong images, management should ensure that appropriate controls exist to maintain the
A. Legibility of image data.
B. Accessibility of image data.
C. Integrity of index data.
D. Initial sequence of index data.
Jawaban (A) Salah.
Legabilitas dari image data memang penting dalam penggunaanya, namun tidak terkait dengan penggunaan image yang salah.
Jawaban (B) Salah.
Akurasi dari image data memang penting dalam penggunaannya, namun tidak terkait dengan penggunaan image yang salah.
Jawaban (C) Benar.
Integritas data bertujuan memlindungi data. Jika indeks data untuk sistem image processing menjadi rusak, maka para user akan cenderung mengandalkan pada image yang salah.
Jawaban (D) Salah.
Memelihara urutan inisial dari index data tidaklah mungkin, karena image data mengalami modifikasi dan images ditambahkan / dibuang.
10. What language interface would a database administrator use to establish the structure of database tables?
A. Data definition language.
B. Data control language.
C. Data manipulation language.
D. Data query language.
Jawaban (A) Benar.
Schema merupakan deskripsi dari keseluruahan struktur logik dari database dengan menggunakan data-definition language (DDL), yaitu koneksi antara struktur logik dan fisik dari database. DDL digunakan untuk mendefinisikan, atau menentukan, database.
Jawaban (B) Salah.
Data control language (DCL) digunakan untuk menspesifikasikan aturan privileges dan security.
Jawaban (C) Salah.
Data manipulation language (DML) menyediakan para programmer berupa fasilitas untuk meng-update database.
Jawaban (D) Salah.
Data query language (DQL) digunakan untuk query bersifat ad hoc.
11. Query facilities for a database system would most likely include all of the following except
A. Graphical output capability.
B. Data dictionary access.
C. A data validity checker.
D. A query-by-example interface.
Jawaban (A) Salah.
Sebagian besar perangkat query termasuk berkemampuan untuk menyajikan hasl query secara grapikal.
Jawaban (B) Salah.
Perangkat query termasuk akses data dictionary karena hal tersebut merupakan bagaimana query mengetahui atribut-2 dari table untuk disajikan kepada para user.
Jawaban (C) Benar.
Kemampuan perangkat query tidak termasuk pengecekan validitas data karena sistem database telah menerapkan fungsi pengecekan batasan validitas pada saat data tersebut dimasukan kedalam database. Pengecekan lebih lanjut atas validitas data akan menjadi fungsi dari aplikasi di tingkat user, bukan fungsi dari query.
Jawaban (D) Salah.
Perangkat query umumnya memiliki interface query-by-example.
12. An organization uses a database management system (DBMS) as a repository of data. The DBMS in turn supports a number of end-user-developed applications. Some of the applications update the database. In evaluating the control procedures over access and use of the database, the auditor will be most concerned that
A. End users have their read-only applications approved by data processing before accessing the database.
B. Concurrency update controls are in place.
C. End-user applications are developed and tested on personal computers before being ported to the mainframe.
D. A relational database model is adopted so that multiple users can be served at the same time.
Jawaban (A) Salah.
End-user computing membebaskan user akhir dari kebutuhan untuk memperoleh permohonannya disetujui oleh data processing, termasuk end-user applications yang menggunakan mainframe databases yang besar.
Jawaban (B) Benar.
Concurrency controls mengelola situasi dimana dua atau lebih user berusaha akses secara bersamaan ke suatu Maka, tujuan concurrency controls adalah untuk melindungi integritas data.
Jawaban (C) Salah.
Perbedaan antara testing di mainframe versus personal computers tidak lah hal yang penting
Jawaban (D) Salah.
Model relational data memang popular, namun tidak dibutuhkan untuk mendukung multiple users atau end-user computing.
13. An internal auditor encounters a batch-processed payroll in which each record contains the same type of data elements, in the same order, with each data element needing the same number of storage spaces. Which file structure most appropriately supports this set of records?
A. Single flat file structure.
B. Hierarchical structure.
C. Network structure.
D. Relational structure.
Jawaban (A) Benar.
Dalam single flat file structure, seluruh attribute dan panjang field dalam suatu record menjadi identik dengan attribute dan panjang field dalam record lainnya. Struktur tersebut merupakan suatu table atau spreadsheet dengan records pada rows dan attributes pada columns.
Jawaban (B) Salah.
Struktur hirarki atau pohon digunakan untuk mengekspresikan hubungan dimana satu atribut atau item dihubungkan ke banyak atribut lainnya dalam layer-2 dari suatu subordinate records. (one to many)
Jawaban (C) Salah.
Struktur network mengekspresikan hubungan kompleks dimana banyak atribut dihubungkan dengan banyak atribut lainnya (many to many)
Jawaban (D) Salah.
Sturktur relasional tidak seperti flat structure, dan sangat sophisticated. Struktur tersebut memberikan sistem kemampuan untuk menangani banyak hubungan data yang tidak diantisipasi oleh pihak pengembang. Struktur relasional menggunakan seperangkat tabel dimana setiap tabel memiliki hubungan dengan tabel lainnya.
14. A flat file structure is used in database management systems (DBMS) when a
A. Complex network structure is employed.
B. Network-based structure is used and a complex database schema is developed.
C. Simple network structure is employed.
D. Relational database model is selected for use.
Jawaban (A) Salah.
Stukrutr network complex membutuhkan sesuatu yang lebih rumit daripada flat file structure.
Jawaban (B) Salah.
Struktur database network mengurangi redundancy dengan cara mengelola data melalui pengembangan hubungan many-to-many; yaitu, setiap item dapat memiliki multiple hubungan antecedent dan juga hubungan successive, yang akan tidak ditemukan dalam simple flat file structure.
Jawaban (C) Salah.
“Simple network structure” merupakan oxymoronic. Sifat dari hubungan multiple dalam suatu database network tidaklah bersifat simple.
Jawaban (D) Benar.
Flat file structure digunakan dengan model relational database. Struktur relational mengorganisasi data dalam tabel konseptual. Satu hubungan (tabel atau file) dapat di-joined bersama atau dihubungkan ke tabel atau file lainya tanpa daftar pointers atau link jika setiap tabel berisi satu atau lebih field yang sama (juga dikenal sebagai kolom atau attribute). Struktur relational telah menjadi popular karena struktur tsb relatif lebih mudah dalam pengembangan dan sangan powerful.
15. Which of the following database models is considered to be the most versatile?
A. The tree model.
B. The hierarchical model.
C. The network model.
D. The relational model.
Jawaban (A) Salah.
Model pohon (tree) mengorganisasi data melalui pengembangan hubungan satu ke banyak (one to many). Konstruksi model ini menjadi sulit karena data sulit dikode-kan. Ketika data ditambahkan ke database, indeknya harus diredefinisi secara lengkap. Namun, dalam model relational, hubungan yang baru dapat dikembangkan dengan menggunakan joining tables.
Jawaban (B) Salah.
Model hirarki mengorganisasi data melalui pengembangan hubungan one-to-many. Konstruksi dari model ini menjadi sulit karena data sulit dikode-kan. Ketika data ditambahkan ke database, indeknya harus diredefinisi secara lengkap. Namun, dalam model relational, hubungan yang baru dapat dikembangkan dengan menggunakan joining tables.
Jawaban (C) Salah.
Model network mengorganisasi data melalui pengembangan hubungan many-to-many. Oleh karena itu, pengembangan nya menjadi sulit.
Jawaban (D) Benar.
Karena data diorganisasikan dalam two-dimensional tables, model relational database menjadi lebih mudah dalam pengembangannya daripada arsitektur complex seperti yang digunakan dalam model hirarki atau model network. Relasi tabel-tabel menyediakan flesibilitas karena tabel-2 dapat digabungkan (joined) dalam banyak cara sehingga mampu menjawab banyak kebutuhan/ permintaan. Tabel-tabel tersebut memperbolehkan data untuk lebih siap / mudah ditambahkan atau dihilangkan dari struktur data.
1. Users making database queries often need to combine several tables to get the information they want. One approach to combining tables is
A. Joining.
B. Merging.
C. Projecting.
D. Pointing.
Jawaban (A) Benar.
Joining merupakan kombinasi 2 atau lebih relasi table yang memiliki struktur yang berbeda, dengan relasi berdasarkan data elemen yang sama diantara tabel tersebut, dan menghasilkan tabel yang baru. Contoh, jika tabel supplier berisi informasi tentang nama suppliers, alamat, dan nomor ID suplier dan tabel spareparts berisi informasi tentang spareparts, ID spareparts, dan nomor ID supliernya, maka kedua tabel tersebut dapat di-join dengan menggunakan nomor suplier (kedua tabel meiliki data elemen / atribut yang sama) untuk mendapatkan informasi tentang nama suplier untuk spareparts tertentu.
Berikut gambar joining tables:
Join Table Example |
Merging merupakan menggabungkan 2 fields dari 2 table yang berbeda ke dalam satu table yang baru.
Jawaban (C) Salah.
Projecting merupakan operasi basic dalam relasi database, yang menghasilkan suatu subset yang terdiri dari beberapa kolom (field) dalam suatu tabel. Operasi ini menghasilkan table baru, berisi hanya informasi yang dibutuhkan.
Jawaban (D) Salah.
Pointer merupakan suatu data element, yang di-attach ke suatu record yang memberikan rujukan/alamat pada record lainnya.
2. All of the following are methods for distributing a relational database across multiple servers except
A. Snapshot (making a copy of the database for distribution).
B. Replication (creating and maintaining replica copies at multiple locations).
C. Normalization (separating the database into logical tables for easier user processing).
D. Fragmentation (separating the database into parts and distributing where they are needed).
Jawaban (A) Salah.
Teknik snapshot membuat beberapa duplikasi database, yang disimpan dalam beberapa lokasi berbeda, untuk tujuan distribusi.
Jawaban (B) Salah.
Teknik replikasi membuat dan memelihara beberapa duplikasi untuk disimpan di beberapa lokasi berbeda. Perubahan secara periodik dicopy dan dikirim ke masing-masing lokasi. Jika database berukuran kecil, penyimpanan dalam beberapa copy mungkin akan lebih murah daripada menarik (retrieve) records dari pusat data.
Jawaban (C) Benar.
Database yang didistribusi, disimpan dalam dua atau lebih lokasi fisik. Dua metode basic untuk distribusi database adalah partitioning dan replication. Namun, normalisasi merupakan suatu proses desain database, bukan distribusi. Normalisasi merupakan istilah untuk menentukan bagaimana suatu grup item data dalam struktur relasi, di-arrange dalam records dalam suatu database. Normalisasi dimaksudkan untuk mencegah inkonsistensi updating dari item-item data.
Normalisasi merupakan suatu proses membagi-bagi suatu struktur data yang kompleks, menjadi berbagai beberapa data yang lebih kecil, namun dihubungkan dengan relasi yang efisien, sehingga meminimalkan atau menghapus adanya pengulangan beberapa grup dalam masing-masing relasi.
Jawaban (D) Salah.
Fragmentation atau partitioning menyimpan records tertentu, ditempa records tersebut paling banyak dibutuhkan. Contoh: institusi financial akan menyimpan data konsumen tertentu di kantor cabang, dimana komunsumen tersebut biasanya bertransaksi bisnis. Jika konsumen tersebut melakukan transaksi di kantor cabang lainnya, data terkait akan ditarik melalui sambungan komunikasi.
3. In a database system, locking of data helps preserve data integrity by permitting transactions to have control of all the data needed to complete the transactions. However, implementing a locking procedure could lead to
A. Inconsistent processing.
B. Rollback failures.
C. Unrecoverable transactions.
D. Deadly embraces (retrieval contention).
Jawaban (A) Salah.
Inkonsistensi proses terjadi ketika suatu traksaksi memiliki beberapa dampak yang berbeda, tergantung kapan transaksi tersebut diproses. Data locking menjamin konsistensi dari suatu proses.
Jawaban (B) Salah.
Kegagalan Rollback merupakan ketidakmampuan software untuk meng-undo effects dari transaction yang tidak dapat di-run sampai selesai. Kegagalan Rollback tidak disebabkan oleh locking, namun data locking dapat mengakibatkan situasi dimana suatu tindakan rollback perlu dilakukan.
Jawaban (C) Salah.
Unrecoverable transactions bukan merupakan symptom tipikal dari locking procedures.
Jawaban (D) Benar.
Dalam sistem proses terdistribusi, data dan sumberdaya suatu transaksi dapat di-update atau penggunaannya dipertahankan dalam status current nya, sampai dengan proses transaksi selesai. Masalah krusial terjadi ketika dua transaksi menggunakan resource yang sama pada waktu bersamaan. Jika sistem tidake memiliki suatu metode untuk menangani masalah tersebut secara efisien, maka waktu respon menjadi lebih lambat atau sistem tersebut akhirnya gagal. Sistem tersebut seharusnya memiliki algorithm untuk undo dampak dari satu transaksi dan melepaskan resources yang dikontrol sistem tersebut, sehingga transaksi lainnya dapat beroperasi sampai dengan selesai.
4. One advantage of a database management system (DBMS) is
A. That each organizational unit takes responsibility and control for its own data.
B. The cost of the data processing department decreases as users are now responsible for establishing their own data handling techniques.
C. A decreased vulnerability as the database management system has numerous security controls to prevent disasters.
D. The independence of the data from the application programs, which allows the programs to be developed for the user’s specific needs without concern for data capture problems.
Jawaban (A) Salah.
Setiap unit dalam organisasi mengembangkan programs untuk memanfaatkan berbagai element dari database yang beasar.
Jawaban (B) Salah.
Teknik data handling masih merupakan tanggung jawab dari departemen data processing; tanggung jawab yang diserahkan ke departement user adalah penggunaan dari data tersebut.
Answer (C) Salah.
DBMS sama rentan nya dengan sistem database lainnya.
Jawaban (D) Benar.
Karakteristik fundamental dari databases adalah bahwa sistem aplikasi terpisah dari struktur database; ketika menulis program atau mendesain aplikasi untuk menggunakan database tersebut, hanya nama dari item yang dibutuhkan yang dipanggil oleh aplikasi/program. Program dapat dikembangkan bagi kebutuhan spesifik user tanpa memperhatikan masalah data capture. Referensi dapat dibuat untuk beberapa item menggunakan data manipulation language (DML), setelah DBMS menentukan lokasi dan menarik item/data yang dibutuhkan. Struktur fisik atau logik dari database dapat dirubah secara sepenuhnya tanpa perlu merubah program/aplikasi yang menggunakan item-2 data tersebut; hanya skema yang membutuhkan perubahan.
5. Which of the following is a false statement about a database management system application environment?
A. Data are used concurrently by multiple users.
B. Data are shared by passing files between programs or systems.
C. The physical structure of the data is independent of user needs.
D. Data definition is independent of any one program.
Jawaban (B) Benar.
Dalam sistem semacam ini, beberapa aplikasi menggunakan database yang sama. Tidak perlu untuk membagi files diantara aplikasi-2.
Jawaban (A) Salah.
Keuntungan DBMS adalah bahwa data dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa user.
Jawaban (C) Salah.
Ketika DBMS digunakan, maka struktur fisik dari data menjadi independen terhadap kebutuhan user.
Jawaban (D) Salah.
Ketika DBMS digunakan, maka data terseut didefinisikan secara indepenen dari kebutuhan untuk program yang manapun.
6. Which of the following should not be the responsibility of a database administrator?
A. Design the content and organization of the database.
B. Develop applications to access the database.
C. Protect the database and its software.
D. Monitor and improve the efficiency of the database.
Jawaban (A) Salah.
Mendesain konten dan pengorganisasian dari database merupakan tanggung jawa dari database administrator.
Jawaban (B) Benar.
Database administrator (DBA) merupakan staf yang bertanggung jawab secara keseluruhan untuk:
• Pengembangan dan pemeliharaan database.
• Mendesain konten dari database.
• Melindungi dan mengendalikan database
• Monitor dan memperbaiki efisiensi dari database.
Pengembangan aplikasi menjadi tanggung jawab systems analysts dan programmers.
Jawaban (C) Salah.
Melindungi database dan softwarenya merupakan tanggung jawab database administrator.
Jawaban (D) Salah.
Monitor dan memperbaiki efisiensi dari database merupakan tanggung jawab dari database administrator.
7. The responsibilities of a data administrator (DA) include monitoring
A. The database industry.
B. The performance of the database.
C. Database security.
D. Backup of the system.
Jawaban (A) Benar.
Data administrator (DA) menangani isu administratif yang muncul terkait dengan database. DA berperan sebagai advocate yang memberi menyarankan new applications dan standards. Salah satu tanggung jawab DA adalah untuk memonitor industri database untuk kebutuhan pengembangan baru. Sebagai perbandingan, database administrator (DBA) berhubungan dengan aspek teknis dari database.
Jawaban (B) Salah.
Monitoring kinerja database merupakan tanggung jawab DBA.
Jawaban (C) Salah.
Monitoring keamanan database merupakan tanggung jawab DBA.
Jawaban (D) Salah.
Monitoring backup database / sistem merupakan tanggung jawab DBA.
8. To trace data through several application programs, an auditor needs to know what programs use the data, which files contain the data, and which printed reports display the data. If data exist only in a database system, the auditor could probably find all of this information in a
A. Data dictionary.
B. Database schema.
C. Data encryptor.
D. Decision table.
Jawaban (A) Benar.
Data dictionary merupakan file (bisa berupa manual, namun umumnya computerized) dimana didalamnya terdapat records yang berhubungan dengan item data tertentu. Data dictionary berisi daftar dari seluruh item data yang ada didalam database, dan panjangnya, kegunaannya, dan kepemilikannya. Hanya orang /entitas tertentu yang diijinkan untuk menarik data atau memodifikasi item data. Maka, pembatasan akses tersebut juga ditemukan dalam data dictionary.
Jawaban (B) Salah.
Database schema menggambarkan struktur dari database.
Jawaban (C) Salah.
Data encryptor mengkode bahasa sandi data.
Jawaban (D) Salah.
Decision table merupakan tipe diagram logik yang muncul dalam matrix, membentuk titik keputusan dan tindakan-2 terkait, yang direfleksikan dalam program komputer.
9. Image processing systems have the potential to reduce the volume of paper circulated throughout an organization. To reduce the likelihood of users relying on the wrong images, management should ensure that appropriate controls exist to maintain the
A. Legibility of image data.
B. Accessibility of image data.
C. Integrity of index data.
D. Initial sequence of index data.
Jawaban (A) Salah.
Legabilitas dari image data memang penting dalam penggunaanya, namun tidak terkait dengan penggunaan image yang salah.
Jawaban (B) Salah.
Akurasi dari image data memang penting dalam penggunaannya, namun tidak terkait dengan penggunaan image yang salah.
Jawaban (C) Benar.
Integritas data bertujuan memlindungi data. Jika indeks data untuk sistem image processing menjadi rusak, maka para user akan cenderung mengandalkan pada image yang salah.
Jawaban (D) Salah.
Memelihara urutan inisial dari index data tidaklah mungkin, karena image data mengalami modifikasi dan images ditambahkan / dibuang.
10. What language interface would a database administrator use to establish the structure of database tables?
A. Data definition language.
B. Data control language.
C. Data manipulation language.
D. Data query language.
Jawaban (A) Benar.
Schema merupakan deskripsi dari keseluruahan struktur logik dari database dengan menggunakan data-definition language (DDL), yaitu koneksi antara struktur logik dan fisik dari database. DDL digunakan untuk mendefinisikan, atau menentukan, database.
Jawaban (B) Salah.
Data control language (DCL) digunakan untuk menspesifikasikan aturan privileges dan security.
Jawaban (C) Salah.
Data manipulation language (DML) menyediakan para programmer berupa fasilitas untuk meng-update database.
Jawaban (D) Salah.
Data query language (DQL) digunakan untuk query bersifat ad hoc.
11. Query facilities for a database system would most likely include all of the following except
A. Graphical output capability.
B. Data dictionary access.
C. A data validity checker.
D. A query-by-example interface.
Jawaban (A) Salah.
Sebagian besar perangkat query termasuk berkemampuan untuk menyajikan hasl query secara grapikal.
Jawaban (B) Salah.
Perangkat query termasuk akses data dictionary karena hal tersebut merupakan bagaimana query mengetahui atribut-2 dari table untuk disajikan kepada para user.
Jawaban (C) Benar.
Kemampuan perangkat query tidak termasuk pengecekan validitas data karena sistem database telah menerapkan fungsi pengecekan batasan validitas pada saat data tersebut dimasukan kedalam database. Pengecekan lebih lanjut atas validitas data akan menjadi fungsi dari aplikasi di tingkat user, bukan fungsi dari query.
Jawaban (D) Salah.
Perangkat query umumnya memiliki interface query-by-example.
12. An organization uses a database management system (DBMS) as a repository of data. The DBMS in turn supports a number of end-user-developed applications. Some of the applications update the database. In evaluating the control procedures over access and use of the database, the auditor will be most concerned that
A. End users have their read-only applications approved by data processing before accessing the database.
B. Concurrency update controls are in place.
C. End-user applications are developed and tested on personal computers before being ported to the mainframe.
D. A relational database model is adopted so that multiple users can be served at the same time.
Jawaban (A) Salah.
End-user computing membebaskan user akhir dari kebutuhan untuk memperoleh permohonannya disetujui oleh data processing, termasuk end-user applications yang menggunakan mainframe databases yang besar.
Jawaban (B) Benar.
Concurrency controls mengelola situasi dimana dua atau lebih user berusaha akses secara bersamaan ke suatu Maka, tujuan concurrency controls adalah untuk melindungi integritas data.
Jawaban (C) Salah.
Perbedaan antara testing di mainframe versus personal computers tidak lah hal yang penting
Jawaban (D) Salah.
Model relational data memang popular, namun tidak dibutuhkan untuk mendukung multiple users atau end-user computing.
13. An internal auditor encounters a batch-processed payroll in which each record contains the same type of data elements, in the same order, with each data element needing the same number of storage spaces. Which file structure most appropriately supports this set of records?
A. Single flat file structure.
B. Hierarchical structure.
C. Network structure.
D. Relational structure.
Jawaban (A) Benar.
Dalam single flat file structure, seluruh attribute dan panjang field dalam suatu record menjadi identik dengan attribute dan panjang field dalam record lainnya. Struktur tersebut merupakan suatu table atau spreadsheet dengan records pada rows dan attributes pada columns.
Jawaban (B) Salah.
Struktur hirarki atau pohon digunakan untuk mengekspresikan hubungan dimana satu atribut atau item dihubungkan ke banyak atribut lainnya dalam layer-2 dari suatu subordinate records. (one to many)
Jawaban (C) Salah.
Struktur network mengekspresikan hubungan kompleks dimana banyak atribut dihubungkan dengan banyak atribut lainnya (many to many)
Jawaban (D) Salah.
Sturktur relasional tidak seperti flat structure, dan sangat sophisticated. Struktur tersebut memberikan sistem kemampuan untuk menangani banyak hubungan data yang tidak diantisipasi oleh pihak pengembang. Struktur relasional menggunakan seperangkat tabel dimana setiap tabel memiliki hubungan dengan tabel lainnya.
14. A flat file structure is used in database management systems (DBMS) when a
A. Complex network structure is employed.
B. Network-based structure is used and a complex database schema is developed.
C. Simple network structure is employed.
D. Relational database model is selected for use.
Jawaban (A) Salah.
Stukrutr network complex membutuhkan sesuatu yang lebih rumit daripada flat file structure.
Jawaban (B) Salah.
Struktur database network mengurangi redundancy dengan cara mengelola data melalui pengembangan hubungan many-to-many; yaitu, setiap item dapat memiliki multiple hubungan antecedent dan juga hubungan successive, yang akan tidak ditemukan dalam simple flat file structure.
Jawaban (C) Salah.
“Simple network structure” merupakan oxymoronic. Sifat dari hubungan multiple dalam suatu database network tidaklah bersifat simple.
Jawaban (D) Benar.
Flat file structure digunakan dengan model relational database. Struktur relational mengorganisasi data dalam tabel konseptual. Satu hubungan (tabel atau file) dapat di-joined bersama atau dihubungkan ke tabel atau file lainya tanpa daftar pointers atau link jika setiap tabel berisi satu atau lebih field yang sama (juga dikenal sebagai kolom atau attribute). Struktur relational telah menjadi popular karena struktur tsb relatif lebih mudah dalam pengembangan dan sangan powerful.
15. Which of the following database models is considered to be the most versatile?
A. The tree model.
B. The hierarchical model.
C. The network model.
D. The relational model.
Jawaban (A) Salah.
Model pohon (tree) mengorganisasi data melalui pengembangan hubungan satu ke banyak (one to many). Konstruksi model ini menjadi sulit karena data sulit dikode-kan. Ketika data ditambahkan ke database, indeknya harus diredefinisi secara lengkap. Namun, dalam model relational, hubungan yang baru dapat dikembangkan dengan menggunakan joining tables.
Jawaban (B) Salah.
Model hirarki mengorganisasi data melalui pengembangan hubungan one-to-many. Konstruksi dari model ini menjadi sulit karena data sulit dikode-kan. Ketika data ditambahkan ke database, indeknya harus diredefinisi secara lengkap. Namun, dalam model relational, hubungan yang baru dapat dikembangkan dengan menggunakan joining tables.
Jawaban (C) Salah.
Model network mengorganisasi data melalui pengembangan hubungan many-to-many. Oleh karena itu, pengembangan nya menjadi sulit.
Jawaban (D) Benar.
Karena data diorganisasikan dalam two-dimensional tables, model relational database menjadi lebih mudah dalam pengembangannya daripada arsitektur complex seperti yang digunakan dalam model hirarki atau model network. Relasi tabel-tabel menyediakan flesibilitas karena tabel-2 dapat digabungkan (joined) dalam banyak cara sehingga mampu menjawab banyak kebutuhan/ permintaan. Tabel-tabel tersebut memperbolehkan data untuk lebih siap / mudah ditambahkan atau dihilangkan dari struktur data.
0 comments:
Post a Comment